Surat Al-Baqarah Ayat 113 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

- 24 Oktober 2021, 00:00 WIB
Surat Al-Baqarah Ayat 113 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya
Surat Al-Baqarah Ayat 113 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya /unsplash/MATAQ Darul Ulum

BeritaSampang.com - Surat Al Baqarah adalah surat ke-2 dalam Al Qur'an dan terdiri dari 286 ayat. Surat ini tergolong ke dalam surat Madaniyah dan dikategorikan menjadi surat dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 113:

وَقَا لَتِ الْيَهُوْدُ لَـيْسَتِ النَّصٰرٰى عَلٰى شَيْءٍ ۖ وَّقَا لَتِ النَّصٰرٰى لَـيْسَتِ الْيَهُوْدُ عَلٰى شَيْءٍ ۙ وَّهُمْ يَتْلُوْنَ الْكِتٰبَ ۗ كَذٰلِكَ قَا لَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَا للّٰهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَا نُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 112 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Arab-Latin:
wa qoolatil-yahuudu laisatin-nashooroo 'alaa syai-iw wa qoolatin-nashooroo laisatil-yahuudu 'alaa syai-iw wa hum yatluunal-kitaab, kazaalika qoolallaziina laa ya'lamuuna misla qoulihim, fallohu yahkumu bainahum yaumal-qiyaamati fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun.

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 111 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Artinya:
"Dan orang Yahudi berkata, "Orang Nasrani itu tidak memiliki sesuatu (pegangan)," dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, "Orang-orang Yahudi tidak memiliki sesuatu (pegangan)," padahal mereka membaca kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak berilmu, berkata seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili mereka pada hari Kiamat, tentang apa yang mereka perselisihkan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 113)

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 109 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Tafsir Kemenag:
Orang Yahudi beranggapan bahwa orang-orang Nasrani tidak mempunyai pegangan sedikit pun. Orang Yahudi mengingkari Almasih, padahal mereka telah membaca Kitab Taurat yang di dalamnya terdapat berita tentang kedatangan Nabi Isa. Orang Yahudi memberikan sebutan pada Almasih dengan sebutan yang tidak sepantasnya.
Orang Nasrani beranggapan pula bahwa orang Yahudi tidak mempunyai pegangan agama yang benar, karena orang Yahudi telah mengingkari kenabian Almasih, yang bertindak sebagai penyempurna agama mereka. Padahal mereka telah membaca Kitab, yang semestinya tidak akan terjadi tuduh-menuduh itu. Kalau demikian, mereka mengatakan sesuatu yang tidak tercantum dalam Kitab mereka, karena Taurat memuat berita gembira tentang kedatangan Almasih yang menyempurnakan peraturan-peraturan agama yang dibawa oleh Musa a.s. bukan untuk membatalkan. Tetapi mengapa sampai terjadi orang Nasrani membatalkan sama sekali agama orang Yahudi?
Secara singkat dapat dikatakan bahwa agama mereka sebenarnya satu. Hanya saja karena ada bagian-bagian yang dibuang dari isi Kitab itu, terjadilah tuduh-menuduh itu. Dengan demikian Kitab yang mereka baca itu menjadi bukti kedustaan mereka.
Kata-kata yang mereka ucapkan bukanlah persoalan baru, bahkan bangsa sebelum mereka mengatakan sesuatu tanpa didasari bukti-bukti yang kuat. Seperti penganut waṡaniah, paganisme (penyembah berhala) juga mengatakan pada agama lain, bahwa agama yang dianut orang itu tidak mempunyai pegangan apa-apa. Kalau manusia dapat mengetahui yang sebenarnya, tentulah tidak akan terjadi pertentangan yang bersifat prinsip.
Kemudian Allah memberikan penegasan bahwa Allah adalah Yang Maha Mengetahui segala kebenaran dan kebatilan yang mereka perselisihkan. Allah pula yang membenarkan mana yang benar dan menempatkan orang-orang yang mencintai kebenaran itu dalam surga, juga yang membatalkan mana yang batil, serta mengekalkan para pencinta dan pendukung kebatilan itu dalam neraka.***

Editor: Miftahul Arifin

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini