Beberapa Macam Gangguan Jantung dan Hukum Pencangkokannya

- 27 Juni 2022, 22:38 WIB
Beberapa Macam Gangguan Jantung dan Hukum Pencangkokannya /
Beberapa Macam Gangguan Jantung dan Hukum Pencangkokannya / /mirkosajkov//Pixabay

BeritaSampang.com - Jantung adalah organ utama sirkulasi darah; karena dialah yang memompa darah sehingga mengalir dari ventrikel kini melalu arteri, arteriola dan kapiler.

Lalu kembali ke atrium kanan melalui vena yang disebut peredaran darah besar atau sirkulasi sistemik dan aliran dari ventrikel kanan melalui paru-paru, ke atrium kiri yang disebut peredaran kecil atas sirkulasi pulmonal.

Maka apabila terjadi kelainan-kelainan pada jantung, maka dapat mengganggu sirkulasi darah yang mengakibatkan terjadinya maut.

Baca Juga: Resep Telur Goreng Penyet dan Tumis Labu Siam, Ragam Masakan Untuk Keluarga

Akan tetapi dewasa ini, dapat diatasi oleh dokter ahli dengan melalui operasi pencangkokan jantung yang dapat didefinisikan sebagai berikut:

"Pencangkokan jantung adalah suatu operasi sebelah dalam jantung yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung dengan katup mekanik buatan.

Atau dengan katup ho mograft (transplantasi dari manusia) yang diambil dari orang lain, atau heterogent dari binatang

Beberapa Macam Gangguan yang terjadi dalam jantung manusia

Baca Juga: Tiga Kategori yang Merupakan Bolehnya Operasi Transplasi Ginjal dalam Islam

1) Perikarditis, yaitu peradangan selaput pembungkus jantung dan kantong tempat jantung berada. Selaput yang meradang itu dapat mengeluarkan cairan yang berkumpul.

Akhirnya terjadi pembengkakan penikardial yang mempersulit gerakan jantung dan mungkin menghendaki penyedotan.

Sesudah tahap akut berlalu, perikadium bisa menjadi tebal dan kaku yang meng hambat gerakan jantung. Dan bila tenjadi hal tersebut.

Maka terjadilah gangguan jantung yang disebut sebagai perikarditis konstriktif, yang gejalanya selalu mengalami payah jantung bagi penderita.

2) Endokarditis: yaitu adanya suatu membran yang menyelaputi bagian dalam jantung. Membran ini bisa terkena peradangan, terutama sekali bila mengalami demam rhematik.

Keadaan ini pada umumnya mempengaruhi katup mitral pada anak-anak. Peradangannya dapat menyebabkan penyempitan lubang katup dan menghasilkan stenosis katup mitral.

Baca Juga: Resep Sapo Tahu dan Ayam Goreng Bawang Putih, Ragam Masakan Untuk Keluarga

Akan tetapi, bila pada katup itu terdapat kerusakan, sehingga tidak dapat menu tup penuh, maka terjadi ketidakmampuan (inkompetensi) katup.

Dalam beberapa hal, terdapat penyakit "katup mitral campuran", yaitu stenosis dan inkompetensi dijumpai bersama-sama. Keru sakan yang serupa itu, bisa juga terjadi pada katup aorta.

3) Penyakit Arteri Koronaris; yaitu penyempitan atau penyumbatan pembuluh-pembuluh darah koroner oleh bekuan darah (trom bus).

Dalam hal ini miokardium bisa kehilangan sebagian dari persediaan darahnya, yang disebut dengan iskhemia miokardi al, dan menimbulkan rasa sakit (angina pektoris).

Bila arterinya tersumbat dengan iskhemia miokardial, dan menimbulkan rasa sakit (angina pektoris). Dan bila arterinya tersumbat sama sekali.

Baca Juga: Hukum dari Transplantasi atau Pencangkokan Organ Tubuh Manusia 'Donor Mata'

Maka sebagian dari otot jantung tidak berfungsi (mati), yang disebut sebagai inflark miokard; yaitu bentuk serangan jantung yang sering terjadi disertai rasa sakit yang hebat pada dada penderita.

4) Kegagalan Jantung Kongestif (Sesak Nafas); yaitu penimbunan cairan udema dalam jaringan lunak, disebabkan terjadinya kegagalan geraka njantung untuk memompa.

Cairan berkumpul dalam bagian-bagian dalam yang terletak paling rendah, seperti bentuk matakaki dan skrotum atau sakrum.

Terjadinya cairan udema, sebagian disebabkan adanya tekanan-balik dalam vena, yang meningkatkan perembesan cairan keluar dan kapiler, sehingga terjadi pemompaan jantung yang sangat rendah.

Masih banyak lagi contoh-contoh penyakit jantung yang belum disebutkan di sini, karena tekanan pembahasan ini hanya menitik beratkan hukum pencangkokan jantung menurut tinjauan Islam.

Hukum dari penggantian katup jantung biasanya dilakukan pada orang dewasa, yang pada umumnya sudah berumur 40-50 tahun.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Hanya Satu Persinggahan’ Iklim di Cover Indah Yastami, Hubungan Kita Suatu Persinggahan

Yaitu penderita yang pernah terserang demam rematik atau penyakit khas lainnya, yang berakibat terjadinya penyakit jantung.

Proses pengoperasiannya dilakukan oleh dokter ahli yang di bantu oleh perawat dan ahli penyakit dalam, ahli bedah, anestetis ahli biokimia, ahli patologi, fisioterapis, ahli teknik kedokteran dan sebagainya.

Kesemuanya bekerja sesuai dengan keahliannya, di bawah pimpinan ketua tim dalam ruang perawatan khusus, yang disebut sebagai intensiv care unit.

Pada dasarnya, agama Islam membolehkan pencangkokan jantung pada pasien sebagai salah satu upaya pengobatan suatu penyakit, yang sebenarnya sangat dianjurkan dalam Islam.

Baca Juga: Menebus Perkara Wajib yang Ditinggalkan Oleh Mayit, Baik Perkara Tersebut kepada Manusia atau Allah Swt

Hanya yang menjadi persoalan, karena katup jantung yang dipindahkan ke dalam jantung pasien, berasal dari mayat atau dari binatang yang sudah mati.

Penulis cenderung mengikuti pendapat Ahli Hukum Islam yang membolehkannya, meskipun dengan melalui pembedahan mayat sebagai donaturnya, atau pun mengambil dari binatang yang se suai dengan bentuk anatomi katup jantung yang dibutuhkan oleh pasien.

Baca Juga: Transplantasi atau Pencangkokan Organ Tubuh Manusia 'Donor Mata'

Hal ini dibolehkan karena dimaksudkan untuk memperta hankan kelangsungan hidup pasien, yang dasarnya ada pada be berapa Qaidah Fiqhiyah di muka.

Baik dimaksudkan sebagai hajat. maupun sebagai darurat.***

Editor: Nurul Azizah

Sumber: Kasus-kasus Aktual dalam Hukum Islam


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah