Keistimewaan 10 Hari Awal Dzulhijjah, Penjelasan Buya Yahya

BeritaSampang.com - Perayaan Idul Adha tidak pernah lepas dari bulan Dzulhijjah.

 

Bulan Dzulhijjan ini bisa disebut juga sebagai bulan haji karena ibadah haji dilakukan pada bulan tersebut. 

 

Perlu diketahui, sepuluh hari di awal bulan Dzulhijjah ini memiliki keistimewaan yang cukup beragam. 

 

 

Hal ini sesuai dengan hadist nabi yang diriwayatkan oleh Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

 

“Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebaikan di dalamnya dari pada sepuluh hari (Dzzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid.”

 

Buya Yahya menjelaskan, apabila di bulan Ramadhan ada malam lailatul qodar, maka hari pertama bulan Dzulhijjah bisa melebihi dari sepuluh hari terakhir bulan ramdhan.

 

 

10 hari pertama pada bulan Dzulhijjah terdapat keistimewaan-keistimewaan yang cukup luar biasa. 

 

Sementara itu, Buya Yahya juga memaparkan sejumlah rangkaian ibadah yang ada pada bulan Dzulhijjah. 

 

Adapun rangkaian ibadah yang ada pada bulan Dzulhijjah antara lain adalah menunaikan ibadah haji jika mampu.

 

Ibadah kedua adalah Idul Adha yang kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. 

 

Buya Yahyah menekankan, apabila tidak sempat menunaikan solat Idul Adha di masjid, maka bisa melakukannya di rumah, tanpa khutbah layaknya solat subuh. 

 

 

Ibadah ketiga di bulan Dzulhijjah adalah melakukan Puasa Arafah.

 

Puasa Arafah ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yakni sehari sebelum Idul Adha. 

 

Adapun keutamaan Puasa Arafah adalah bisa menghapus dosa di tahun lalu dan dosa di tahun yang akan datang. 

 

Itulah beberapa rangkaian ibadah yang ada pada 10 hari awal di bulan Dzulhijjah beserta keistimewaannya.***