Tidak hanya itu, kata dia, masyarakat juga mengusulkan agar Pemprov Jakarta dapat mengakomodir masalah sampah.
"Permintaan dan usulan masyarakat dalam rangka membantu mengatasi masalah sampah dapat diakomodir," tuturnya.
Baca Juga: Kekayaan Anies Baswedan Naik 2 Kali Lipat Setelah 3 Tahun Menjabat Sebagai Gubernur
ITF Sunter sudah dilakukan peletakan batu pertama sejak 20 Desember 2018 lalu.
Proyek fasilitas pengelolaan sampah itu memerlukan dana investasi sebesar USD350 juta atau mencapai Rp4,99 triliun.
Rencananya proyek ini dikerjakan bersama dengan perusahaan yang bergerak di sektor pembangkit listrik dari Finlandia, Fortum Power Heat and Oy.
Baca Juga: Seorang Pria Lansia di Slawi Ditemukan Tewas Gantung Diri
Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yaitu ITF Sunter, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mendapatkan fasilitas pendanaan dari International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari Bank Dunia.
Berdasarkan studi kelayakan, ITF Sunter diprediksi dapat mengolah sampah sebanyak 720.000 ton setiap tahunnya.
ITF Sunter juta diproyeksikan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap hari atau 280.000 MW per tahun.*** (Amir Faisol/Pikiran-Rakyat.com)
Artikel Rekomendasi