Menjadi Wanita Super Dengan Berusaha Terrbuka Pada Saat Sebelum Menentukan Ke Jenjang Pernikahan

- 30 Januari 2022, 20:23 WIB
Ilustrasi menikah.
Ilustrasi menikah. /Pixabay/Veton Ethemi

 

BeritaSampang.com - Berusaha terbuka pada masa berpacaran itu adalah mau mengerti serta meletakkan sikap setia. baik ketimbang selalu menyembunyikan kelemahan yang akhirnya pada saat setelah pernikahan terbuka juga kedok anda.

Karena orang bijak dalam berpacaran itu berusaha terbuka, berusaha memberikan gambaran dari masing masing keadaannya.

Bahkan pada saat berpacaran mereka sudah mencoba untuk saling mengadakan penyesuaian diri, akhirnya pada saat pernikahan terjadi pertentangan tak mungkin dijumpainya.

Baca Juga: Perbincangan-Perbincangan Pada Waktu Kencan Selalu Tertuju Pada Masa Indah Setelah Perkawinan

Masa bahaya kedua dalam perkawinan terjadi manakala kita telah memasuki masa perkawinan hampir pada tahun ketujuh.

Dalam waktu-waktu ini hendaknya Anda harus berhati hati pada setiap langkah Anda. Biasanya manusia yang rumah tangganya berlangsung pada kira-kira tujuh tahun ini timbul gejala-gejala penyelewengan, baik pria ataupun wanita sendiri.

Penyelewengan itu bukan semata-mata untuk mencari cinta yang baru, namun sejauh pengamatan para ahli bahwa mareka hanya mencari suatu kegairahan hidup.

Baca Juga: Waktu - Waktu Yang Membahayakan Dalam Perkawinan

Keingintahuan sesuatu yang belum pernah di alaminya begitu menggebu-gebu, ingin mengung kap kan rahasia sebuah misteri.

Yang disayangkan, kabanyakan dari mereka akhirnya menempuh jalan pintas yakni berakhir dengan perpisahan/ perceraian, selama mereka mampu menang gulanginya dan mencoba untuk saling memberikan pengertian.

Masa bahaya kedua serta tingkah laku mereka bukan semata-mata untuk berlari/menjauh dengan anak serta istri atau suami.

Baca Juga: Wanita yang Berpendidikan Tinggi Cenderung Congkak dan Sombong Ini Senang Menyalahkan Orang Lain

Sebenarnya mereka masih mencitai suami/istrinya serta anak anaknya. Jalan yang ditempuh jalan penyelewe ngan ini biasanya adalah karena didorong untuk membuktikan kemampuan serta kegairahan dirinya.

Mungkin diam-diam ia bersolek didepan bersolek di depan cermin dan hatinya timbul keragu-raguan, "Apakah aku masih cantik" atau "Apakah aku masih tampan, jantan dan punya gairah?" kemudian ia tiba-tiba merindukan suatu petualangan.

Diam-diam sang istri mencoba merayu anak-anak perjaka dan melakukan penyelewengan di luar rumah.

Baca Juga: Wanita yang Berpendidikan Tinggi Cenderung Congkak dan Sombong Ini Senang Menyalahkan Orang Lain

Atau lelaki mencoba untuk menggoda gadis-gadis cantik bahkan sekretarisnya sendiri dan bermain gila tanpa sepengetahuan anak serta istrinya.

Petualangan mereka itu bersifat sementara hanya sekedar untuk membuktikan akan keadaannya. Setelah itu tentu akan kembali kepada keluarganya.

Oleh sebab itu berkali-kali dikatakan bahwa dalam membina sebuah rumah tangga haruslah saling adanya pengertian.

Baca Juga: Sifat Rakus Wanita yang Tidak Disukai Oleh Suami Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Saling menghormati dan berusaha agar suasana keakraban tak akan hilang di lingkungan perkawinan. Banyak orang yang mengalami masa-masa ini menyatakan, bahwa hal ini hanyalah sesuatu yang datang melanda manakala kehidupan dirasakan begitu rutin.

Dan jelas sebagian besar suami istri dapat melewati masa-masa ini dengan wajar, demikian kata La Rose.

Masa berbahaya ketiga, biasanya terjadi pada saat perkawinan memasuki usia ke lima belas atau dua puluh tahunan.

Baca Juga: Untuk Melatih Bagaimana Agar Seorang Wanita Itu Dapat Menguasai Diri dan Di Banggakan Dalam Kelurga

Masa-masa rawan pada kurun tahun kelima belas atau kedua puluhan ini disebabkan juga karena kejenuhan dalam rumah tangga.

Alasan yang sama ialah mereka masih ingin berpetualangan dalam dunia baru, dunia yang dianggapnya sebagai dunia misteri.

Penyebab yang nyata dalam hal ini ialah mereka merasa jenuh bergaul dengan pasangan hidupnya, merasa bukan hal yang baru lagi.

Perlu diketahui masa ini sebenarnya tak ada rahasia lagi yang mampu ditutupi diantara mereka. Keduanya sudah saling mengenal dan menyelami jiwa masing-masing bahkan menganggap suami istrinya tak lebih dari saudaranya.

Baca Juga: Seorang Wanita yang Berkepribadian Teguh, Ia Tetap Tegar dan Tabah Meskipun Hidup dengan Suami

Tetapi meskipun begitu keadaannya, sikap kebosanan bergaul dengan suami istrinya itu begitu timbul secara tiba tiba.

Jika ada persoalan kecil jadi besar karena memang dibesar-besar kan. Inilah yang menyebabkan andaya krisis kebahagiaan dalam rumah tangga.

Semua itu menjadi hal yang lumrah dan dapat teratasi dengan baik jika kita mampu dan mau mengerti serta meletakkan sikap setia.

Halaman:

Editor: Solehoddin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x