Melakuka Amalan Saleh Di Bulan Rajab, Penjelasan Ust Adi Hidayat

- 4 Februari 2022, 14:58 WIB
Melakukan Amalan Saleh Di Bulan Rajab, Penjelasan Ust Adi Hidayat
Melakukan Amalan Saleh Di Bulan Rajab, Penjelasan Ust Adi Hidayat /Tangkapan layar facebook fans Ust Adi Hidayat /

 

BeritaSampang.com - Bulan Rajab merupakan bulan yang istimewa bagi Umat Islam dan termasuk bulan yang ditunggu-tunggu kehadirannya.

Bulan Rajab merupakan salah satu pertanda semakin dekatnya dengan bulan Ramadhan, dimana bulan yang selama 30 hari penuh diwajibkan untuk berpuasa bagi umat islam dunia.

Bulan Rajab adalah bulan yang dipercaya untuk mengerjakan amalan-amalan saleh yang pahalanya sangat besar. Puasa menjadi salah satu amalan yang sering dilakukan di bulan Rajab ini.

Baca Juga: Nabi dan Abu Bakar Menjadikan Pengumuman Nikah Berkaitan Dengan Keabsahannya.

Seperti dilansir BeritaSampang.com dari PortalJember.com berjudul, "Jangan Puasa di Bulan Rajab Seperti Ini Kata Ustadz Adi Hidayat, Sandarannya Kurang Tepat"

Pada awalnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai keterangan dari Aisyah r.a yang dikuatkan oleh Ibnu Abbas.

"Saya kadang sering melihat Rasulullah sering puasa seakan-akan tidak berbuka, tapi juga sering melihat beliau buka seakan-akan tidak puasa."

Baca Juga: Saksi Menjadi Syarat Halalnya Bergaul, Artinya Bukan Menjadi Syarat Akad Melainkan Syarat Pengaruh Ditimbulkan

Maksudnya adalah ketika ada seseorang yang berniat meningkatkan puasa di bulan-bulan hurum, maka dipersilahkan.

Bulan yang termasuk ke dalam bulan-bulan hurum adalah Muharram, Dzulqi'dah, Dzulhijjah dan Bulan Rajab.

"Kalau Anda ingin menunaikan puasa di bulan Rajab dengan mengikuti Nabi isyaratnya untuk menghidupkan evaluasi diri, terkhusus di bulan-bulan haram yang empat tadi, maka itu tidak masalah, silahkan," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Syiah Imamiyah, Az-Zhahiriyah, dan Imam Ahmad Berpendapat Tidak Ada Syarat Persaksian Keabsahan Pernikahan

Jadi, tidak masalah mau puasa Senin, Kamis atau puasa Daud karena seperti hari-hari biasa.

Namun, ketika puasa itu dikerjakan untuk menghindari maksiat, maka pahalanya berlipat dari hari-hari sebelumnya.

Keutamaan puasa di bulan Rajab sebenarnya sama seperti keutamaan puasa di bulan hurum, seperti tiga bulan lainnya.

Baca Juga: Jumhur Mengambil Dalil Tentang Syarat Persaksian Dalam Keabsahan Pernikahan Dari Hadist Imran bin Hushain


Tetapi, saat ada yang menyampaikan jika puasa sehari di bulan Rajab terbebas dari api neraka atau bisa minum dari sungai Rajab di surga, maka itu hadits palsu.

"Jadi, kalo pengen puasa silahkan, tapi gunakan sandaran yang shahih haditsnya. Kalo malam pengen sholat, boleh gak? Boleh, silahkan tunaikan sholat. Tapi, jangan gunakan hadits palsu sebagai sandaran," kata Ustadz Adi Hidayat.

Jadi, jangan sampai puasa karena menggunakan hadits palsu sebagai sandaran.

Baca Juga: Berbicara Persaksian Dalam Pernikahan Terfokus Pada Tiga Unsur Penting

Jika menggunakan hadits shahih seperti yang disebutkan di awal, maka diperbolehkan.***(Wilda Wijayanti/PortalJember)

Editor: Solehoddin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah