Surat Al Maidah Ayat 49 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

- 6 Juli 2022, 00:38 WIB
Tafsir Al Maidah ayat 49
Tafsir Al Maidah ayat 49 /unsplash/MATAQ Darul Ulum
 
BeritaSampang.com - Surat Al Maidah ayat 49 berisi tentang penolakan Nabi Muhammad atas permintaan orang Yahudi.

Surat  Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al Qur'an yang terdiri dari 120 surat. Surat ini tergolong dalam surat Madaniyyah dan terletak dalam Al Qur'an juz 6 sampai juz 7.

Surat ini dinamakan Al Maidah (hidangan) karena memuat kisah para pengikut setia nabi Isa yang meminta kepada nabi Isa agar Allah menurunkan Al Maidah (hidangan makanan) dari langit untuk mereka.
 
Baca Juga: Resep Masakan 'Nasi Goreng Cabai Hijau' Favorit Keluarga, Dijamin Nambah!

Surat Al Maidah juga disebut Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama surah ini, di mana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap Allah maupun perjanjian-perjanjian yang mereka buat terhadap sesamanya.

Surat ini juga dinamakan Al-Munqidz (yang menyelamatkan), sebab pada bagian akhir surah ini memuat kesaksian Isa Al-Masih terhadap kaum pengikutnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 49 :

وَاَ نِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَآءَهُمْ وَا حْذَرْهُمْ اَنْ يَّفْتِنُوْكَ عَنْۢ بَعْضِ مَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ اِلَيْكَ ۗ فَاِ نْ تَوَلَّوْا فَا عْلَمْ اَنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّصِيْبَهُمْ بِبَـعْضِ ذُنُوْبِهِمْ ۗ وَاِ نَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّا سِ لَفٰسِقُوْنَ

Arab-Latin:
Wa anihkum bainahum bimaaa angzalallohu wa laa tattabi' ahwaaa-ahum wahzar-hum ay yaftinuuka 'am ba'dhi maaa angzalallohu ilaiik, fa ing tawallau fa'lam annamaa yuriidullohu ay yushiibahum biba'dhi zunuubihim, wa inna kasiirom minan-naasi lafaasiquun.

Terjemah:
"Dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka. Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memerdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sungguh, kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 49).
 
Baca Juga: Jutaan Orang Tertipu! Ternyata ini isi Konten Akun Onlyfans Devy MCI yang Viral

Tafsir Ringkas Kemenag:
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan al-Baihaqi dari Ibnu Abbas, bahwa Ka'ab bin Asad, Abdullah bin Suriya, Wisyas bin Qais dari orang-orang Yahudi berkata “Mari kita pergi kepada Muhammad, mudah-mudahan kita dapat menyesatkannya.” 

Pergilah mereka menghadap Rasulullah lalu mereka berkata kepada Rasulullah, “Hai Muhammad, kamu telah mengetahui bahwa kami ini adalah pendeta Yahudi, para pembesar dan pemimpinnya. Kalau kami mengikuti kamu, orang-orang Yahudi pasti mengikuti kami dan tidak akan ada di antara mereka yang berani berani. Di antara kami dan kaum kami ada sengketa. Persengketaan itu akan kami bawa, maka hendaklah engkau memenangkan kami terhadap mereka, dan kami akan percaya dan akan membenarkan kamu."

Nabi saw menolak permintaan mereka, maka turunlah ayat ini. 

Allah menyuruh Nabi Muhammad agar memutuskan perkara orang-orang Yahudi yang diajukan kepadanya sesuai dengan apa yang telah diturunkan Allah dan meminta jangan sekali-sekali menuruti keinginan dan kehendak hawa nafsu mereka. 

Allah mengingatkan kepada Nabi agar berhati-hati menghadapi siasat mereka, jangan sampai terjebak oleh tipu daya mereka yang ingin menyelewengkan beliau dari hukum yang telah diturunkan dan digariskan Allah kepadanya. 

Kalau mereka masih juga berpaling dan tidak mau menerima keputusan yang berdasarkan apa yang telah diturunkan Allah karena memang ingin meminta kepada Nabi untuk memutuskan perkaranya sekadar untuk memancing dan menjebaknya, agar bisa berpaling dari hukum Allah. Maka Allah akan menimpakan azab kepada mereka di dunia, akibat dosa-dosanya dan akan disempurnakan nanti di akhirat, siksaan yang amat pedih. Memang kebanyakan manusia adalah fasik, bersifat seperti orang-orang kafir, senang meninggalkan hukum-hukum Allah dan syariat yang telah dipilihkan untuk mereka.***
 

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini