Tolak Ukur Bisa Dikatakan Sebagai Muslim yang Sempurna, Apakah Itu?

- 24 Juli 2022, 00:03 WIB
Tolak Ukur Bisa Dikatakan Sebagai Muslim yang Sempurna, Apakah Itu?
Tolak Ukur Bisa Dikatakan Sebagai Muslim yang Sempurna, Apakah Itu? /pixabay/ jpeter2

BeritaSampang.com - Kepribadian muslim didasarkan kepada perpaduan antara pola pikir dan pola sikap dari individu terhadap nilai-nilai akidah di dalam ajaran Islam.

Kepribadian muslim yang sesuai dengan akidah Islam menghasilkan individu yang juga memiliki kesalehan individu dan kesalehan sosial.

Kesalehan individu ini tampak melalui tingkat kecerdasan spiritual.

Baca Juga: Anjuran untuk Silaturahmi Kepada Kerabat Orang Tua

Allah memerintahkan setiap muslim untuk menjadi muslim yang mengikuti ajaran Islam secara keseluruhan dengan seutuhnya. Perintah ini disampaikan oleh Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 208.

Dalam ayat ini disebutkan bahwa Allah menyeru kepada orang-orang yang beriman untuk mengikuti ajaran Islam secara keseluruhan dan menolak ajakan setan.

Muslim yang menyeluruh dalam ayat ini bermakna bahwa ajaran Islam harus diterapkan oleh seorang musliim dalam setiap persoalan di dalam kehidupannya.

Persoalan ini utamanya mengenai keimanan, ibadah, muamalah, dan akhlak. Lalu, bagaimanakah muslim yang sempurna itu?

Seperti dilansir BeritaSampang.com dari Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-sunnah berjudul, "Muslim yang Sempurna" *Kamis, 11 Rabi'ul Awal 1439 H/30 November 2017 M*

Baca Juga: Kewajiban Menjaga Harta dan Sebaik-baik Harta Ditangan Orang yang Sholih

"Muslim yang Sempurna"

بسم الله الرحمن الرحيم كتاب الإيمان

باب المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده

حدثنا آدم بن أبي إياس قال حدثنا شعبة عن عبد الله بن أبي الشفر الله وإسماعيل بن أبي خالد عن الشغبي عن عبد الله بن عمرو رضي | عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال "المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه." رواه البخاري

"Artinya:"

Dari Abdullah bin 'Amru (W. 63 H), dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "Seorang muslim adalah orang yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah" H.R. Bukhari (W. 256 H)

Hadis ini menjelaskan bagaimana menjadi muslim yang hakiki, muslim yang sempurna. Yaitu tidak menyakiti muslim lain dengan lisan dan tangan.

Kenapa hal ini menjadi tolak ukur kesempurnaan islam seseorang?

Karena orang yang melakukan shalat sehari semalam, puasa ramadhan, pergi haji, membayar zakat, dill, merupakan hal yang lumrah. Memang begitulah kewajiban menjadi seorang muslim.

Namun meski telah menunaikan kewajiban-kewajibannya, terkadang seseorang masih belum bisa menguasai lidah dan tangannya untuk tidak menyakiti orang lain.

la masih saja menggosip (ghibah ), mencaci, mencela, dan berkata-kata yang tidak baik tentang orang lain.

Atau bila ia tidak berkata buruk, ia menyakiti muslim yang lain dengan tangannya, memukul, menzhalimi, dll.

Seseorang yang seperti ini keislamannya belumlah sempurna sebelum ia mencintai muslim lain dan tidak menyakiti mereka.

Begitulah Islam, selain mengajarkan hubungan antara hamba dengan Allah, ia juga mengatur bagaimana berakhlak yang baik dengan sesama.

Semoga Allah membimbing kita agar menjadi muslim yang sempurna, aamiin.***

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Hanya Cinta Yang Bisa’ Agnes Monica feat Titi DJ, Lagu yang dicover Novia Dan Agseisa

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-Sunnah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x