Pentingnya Cinta dengan Al-Qur'an dari yang Lainnya

- 27 Agustus 2022, 16:48 WIB
Pentingnya Cinta dengan Al-Qur'an dari yang Lainnya/
Pentingnya Cinta dengan Al-Qur'an dari yang Lainnya/ /
 
 
BeritaSampang.com - Berkaitan dengan adanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW yakni:

Shuhuf Ibrahim, Kitab Taurat, Zabur, maupun Injil, Di antara kitab-kitab suci tersebut, Allah SWT secara khusus menyebut kedudukan

"Al-Kitab yang diberikan kepada Musa" memiliki kaitan paling erat dengan Al-Qur'an.
 
Baca Juga: Bagaimana Solusi Lupa dan Obat Lupa Agar Kuat dalam Menghafal Al-Qur'an?

Terdapat berbagai ayat di Al-Qur'an tentang penegasan kedudukan terhadap kitab-kitab tersebut.

Berikut adalah beberapa pernyataan Al-Qur'an, mengenai hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut:

Bahwasanya Al-Qur'an menuntut kepercayaan umat Islam terhadap kebenaran kitab Al-Qur'an tersebut.
 

Bahwasanya Al-Qur'an diposisikan sebagai penggenapan dan batu ujian (verifikator) bagi kitab-kitab sebelumnya.

Bahwasanya Al-Qur'an menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat antara umat-umat rasul yang berbeda.

Bahwasanya Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat riwayat-riwayat mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian mengenai kehidupan para rasul tersebut.
 
Baca Juga: ​​Lubang Didalam Kubur Ada Dua Macam, 'Lahad dan Syaq' Apa Bedanya?

Serta meluruskan beberapa aspek penting pada teks-teks lain di kalangan Bani Israil, Ahli Kitab, Yahudi dan Bangsa Arabia pra-Islam.

Bahwasanya Taurat, Injil beserta Al-Qur'an merupakan suatu perbedaan yang tidak memiliki kesatuan utuh yang juga tidak saling berkaitan dalam keimanan terhadap Kitab-Kitab Injil dan Allah (Islam).

Menurut An-Nawawi, pembacaan Al-Qur'an dilakukan pada tempat-tempat yang bersih dan dianggap sebagai tempat terbaik.
 
Baca Juga: ​​Lubang Didalam Kubur Ada Dua Macam, 'Lahad dan Syaq' Apa Bedanya?

Para ulama menganjurkan bahwa tempat terbaik untuk membaca Al-Qur'an adalah di dalam masjid. Pemilihan masjid didasari oleh kemuliaan dan kebersihan yang dimiliki oleh masjid.

Pembacaan Al-Qur'an di dalam masjid lebih utama dibandingkan dengan berzikir.

Tujuan pembacaan Al-Qur'an dapat untuk menghafal maupun pembacaan untuk mengingat bacaannya. Pembacaan Al-Qur'an dilakukan dengan kaidah-kaidah tilawah.
 
Baca Juga: Bagaimana Hukum Menelan Ludah Saat Shalat?

Pemberhentian pembacaan Al-Qur'an tidak boleh dilakukan kecuali untuk menjawab salat atau untuk mendengar azan.

Pelarangan menghentikan bacaan Al-Qur'an ialah ketika tujuannya hanya untuk berbicara dengan orang lain tanpa maksud tertentu.

Sebaliknya, bacaan Al-Qur'an dapat dihentikan ketika adanya pembicaraan yang diperlukan dalam kondisi tertentu.
 
Baca Juga: Nasihat-nasihat Imam Syafi'i yang Menggugah Keimanan

Misalnya untuk mengingatkan seseorang yang lupa akan sesuatu atau menuntun orang yang Kebutaan untuk berjalan.

Seperti dilansir BeritaSampang.com dari Instagram @asadedulloh berjudul, "ZIYADAH = CINTA DAN MUROJAAH = SETIA"

PENTINGNYA CINTA DENGAN AL-QUR'AN

Kenapa harus menumbuhkan cinta kepada Al-Qur'an? Karena dengan kita sudah mencintai sesuatu, maka kita akan terus ingin bersamanya.

Dan kita pun akan mati-matian mendapatkannya dan juga tentunya mati-matian untuk bisa menjaganya.
 
Baca Juga: Bagaimana Hukum Berwudhu dengan Sekali Basuh, Sah atau Batal?

Intinya, cinta adalah kekuatan terhebat dalam menghafal Al-Qur'an.

Karena dengan kita memiliki rasa cinta, apapun akan kita korbankan untuk mendapatkan apa yang kita cintai. Entah itu mengorbankan waktu, pikiran, tenaga dsb.

Maka jika kita ingin menghafal Al-Qur'an, tumbuhkan dulu rasa cinta kepada Al-Qur'an ini.

Dan pada jaman sekarang, jika seseorang ditanya, apakah kamu mencintai Al-Qur'an? Tentu saja jawabannya adalah,
 
Baca Juga: Bagaimana Hukum Sering Menghayal Saat Shalat, Haruskah Mengulang Shalat?

"Iya, saya mencintai Al-Qur'an". Jawaban ini adalah jawaban yang keluar secara otomatis tanpa mikir panjang.

Dan kita harus tahu ini, bahwa cinta itu butuh pembuktian tidak sekadar diucapkan oleh lisan semata.

Banyak orang yang 'katanya' mencintai Al-Qur'an tapi dalam kesehariannya ia lebih banyak berinteraksi dengan hape daripada berlama-lama duduk bersama Al-Qur'an.
 
Baca Juga: Bagaimana Hukum Berwudhu dengan Sekali Basuh, Sah atau Batal?

Handphone bisa ia mainkan berjam-jam, Tapi saat membaca Al-Qur'an kurang dari sejam. Dan ia sangat paham fitur dan fungsi handphone, Tapi mengapa kita sedikit sekali paham tentang Al-Qur'an?

Mana, katanya cinta Al-Qur'an?

Banyak orang tidak bisa hidup tanpa handphone, Tapi anehnya bisa hidup tanpa Al-Qur'an. Sejatinya Alquran adalah warisan sementara handphone hanyalah titipan.
 
Baca Juga: Bagaimana Solusi Lupa dan Obat Lupa Agar Kuat dalam Menghafal Al-Qur'an?

Ingat! Al-Qur'an dapat memberikan kita syafaat, Tapi handphone akan memberatkan hisab kita di akhirat.

Dan bagaimana mungkin dia dikatakan mencintai Al-Qur'an sementara dia tahan berlama-lama memainkan hape dan malah mengantuk saat membaca Al-Qur'an?

Ada salah satu quotes yang sangat "menampar" saya pribadi.

"Saya heran terhadap para ulama salaf, bagaimana mereka bisa menyibukkan diri dengan AL-QUR'AN dalam waktu yang panjang tanpa basan sedikitpun.
 
Baca Juga: ​​Lubang Didalam Kubur Ada Dua Macam, 'Lahad dan Syaq' Apa Bedanya?

Namun, semenjak saya melihat banyak orang sibuk dengan HANDPHONE, keheranan saya pun hilang. Dan, saya tahu bahwa ketika hati mencintai sesuatu pasti ia disibukkan dengannya."- Syekh Ahmad Isa Al-Ma'sharawi

Semoga bermanfaat.***

 

Editor: Solehoddin

Sumber: asadedulloh


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini