Surat Al Maidah Ayat 50 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

- 6 Juli 2022, 00:41 WIB
Tafsir Al Maidah ayat 50
Tafsir Al Maidah ayat 50 /PEXELS/Ali Burhan

BeritaSampang.com - Surat Al Maidah ayat 50 berisi Bani Nadir yang meminta keputusan Rasulullah sesuai dengan keputusan yang berlaku di jaman jahiliyah.

Surat  Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al Qur'an yang terdiri dari 120 surat. Surat ini tergolong dalam surat Madaniyyah dan terletak dalam Al Qur'an juz 6 sampai juz 7.

Surat ini dinamakan Al Maidah (hidangan) karena memuat kisah para pengikut setia nabi Isa yang meminta kepada nabi Isa agar Allah menurunkan Al Maidah (hidangan makanan) dari langit untuk mereka.

Baca Juga: Surat Al Maidah Ayat 49 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Surat Al Maidah juga disebut Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama surah ini, di mana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap Allah maupun perjanjian-perjanjian yang mereka buat terhadap sesamanya.

Surat ini juga dinamakan Al-Munqidz (yang menyelamatkan), sebab pada bagian akhir surah ini memuat kesaksian Isa Al-Masih terhadap kaum pengikutnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 50 :

اَفَحُكْمَ الْجَـاهِلِيَّةِ يَـبْغُوْنَ ۗ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا لِّـقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ

Arab-Latin:
A fa hukmal-jaahiliyyati yabghuun, wa man ahsanu minallohi hukmal liqoumiy yuuqinuun.

Terjemah:
"Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?" (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 50).

Baca Juga: Resep Masakan 'Nasi Goreng Cabai Hijau' Favorit Keluarga, Dijamin Nambah!

Tafsir Ringkas Kemenag:
Diriwayatkan, bahwa Bani Nadir mengajukan perkara yang terjadi dengan Bani Quraizah kepada Nabi saw untuk diberi keputusan. 

Di antara Bani Nadir ada yang minta kepada Nabi untuk memutuskan perkaranya sesuai dengan keputusan yang berlaku di zaman jahiliah, yaitu adanya perbedaan derajat antara dua golongan tersebut. Sehingga diat yang dikenakan kepada Bani Quraizah menjadi dua kali lipat diat yang dikenakan kepada Bani Nadir. Karena menurut mereka, Bani Nadir itu lebih kuat, lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya. 

Nabi saw. tidak menerima permintaan mereka dan beliau mengajarkan, “Orang-orang yang dibunuh sama derajatnya, tidak ada perbedaannya.” 

Orang Bani Nadir berkata, “Kalau begitu kami juga menolak dan tidak menerima yang demikian itu.” Maka turunlah ayat ini.

Dalam ayat ini Allah mencemooh dan menganggap perbuatan mereka sebagai suatu yang aneh, mereka mempunyai kitab samawi dan ilmu yang luas, tetapi mereka masih mengutamakan hukum-hukum jahiliyah yang jelas bertentangan dengan hukum yang ada di kitab Taurat, padahal hukum-hukum Allah adalah hukum yang terbaik. Karena sifatnya menyeluruh, adil dan benar dan tidak memandang derajat dan lain sebagainya.***

Baca Juga: Kick Off Liga 1 2022-2023 Dimajukan, Begini Alasan PSSI dan PT LIB


Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah