Surat Al Maidah Ayat 71 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

- 13 Juli 2022, 23:14 WIB
Tafsir Al Maidah ayat 71
Tafsir Al Maidah ayat 71 /Unsplash/Masjid Maba/
 
BeritaSampang.com - Surat Al Maidah ayat 71 berisi tentang balasan Allah kepada orang-orang Yahudi atas perbuatan keji yang mereka lakukan.

Surat  Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al Qur'an yang terdiri dari 120 surat. Surat ini tergolong dalam surat Madaniyyah dan terletak dalam Al Qur'an juz 6 sampai juz 7.

Surat ini dinamakan Al Maidah (hidangan) karena memuat kisah para pengikut setia nabi Isa yang meminta kepada nabi Isa agar Allah menurunkan Al Maidah (hidangan makanan) dari langit untuk mereka.
 
Baca Juga: Surat Al Maidah Ayat 70 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Surat Al Maidah juga disebut Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama surah ini, di mana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap Allah maupun perjanjian-perjanjian yang mereka buat terhadap sesamanya.

Surat ini juga dinamakan Al-Munqidz (yang menyelamatkan), sebab pada bagian akhir surah ini memuat kesaksian Isa Al-Masih terhadap kaum pengikutnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 71 :

وَحَسِبُوْۤا اَ لَّا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ فَعَمُوْا وَصَمُّوْا ثُمَّ تَا بَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ ثُمَّ عَمُوْا وَصَمُّوْا كَثِيْرٌ مِّنْهُمْ ۗ وَا للّٰهُ بَصِيْرٌ بِۢمَا يَعْمَلُوْنَ

Arab-Latin:
Wa hasibuuu allaa takuuna fitnatung fa 'amuu wa shommuu summa taaballohu 'alaihim summa 'amuu wa shommuu kasiirum min-hum, wallohu bashiirum bimaa ya'maluun.

Terjemah:
"Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi bencana apa pun (terhadap mereka dengan membunuh nabi-nabi itu), karena itu mereka menjadi buta dan tuli, kemudian Allah menerima tobat mereka, lalu banyak di antara mereka buta dan tuli. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 71).
 

Tafsir Ringkas Kemenag:
Ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang Yahudi itu tidak menduga bahwa Allah akan memberikan cobaan yang berat disebabkan oleh perbuatan mereka yang sangat keji dan kekejaman yang melampaui batas, karena mereka menganggap bahwa mereka adalah anak Allah dan kekasih-Nya karenanya mereka menganggap bebas dari azab Allah. 

Mereka seolah-olah buta akan kenyataan-kenyataan yang menunjukkan siksaan-siksaan Allah terhadap umat yang membuat kerusakan dan kezaliman. Mereka seolah-olah tuli akan ajaran-ajaran dan petunjuk-petunjuk yang penuh berisi ancaman-ancaman Allah; yaitu siksa terhadap orang-orang yang berjanji berjanji yang telah diikrarkan karena mengikuti selera untuk melakukan kezaliman. 

Menurut sejarah ketika bangsa Babilonia berada di bawah kekuasaan Nebukadnezar sekitar tahun 586 sebelum Masehi, mereka menaklukan bangsa Yahudi menghancurkan Kuil Sulaiman di Baitulmakdis, merampas harta benda dan memperkosa wanita. 

Setelah orang-orang Yahudi kembali ke ajaran Taurat dan Tuhan, barulah Allah memberikan pertolongan kepada mereka untuk melepaskan diri dari kekejaman bangsa Babilonia. 

Tetapi setelah mereka melihat perhatian terhadap peringatan, dan telinga mereka tuli petunjuk-petunjuk Allah, mereka kembali melakukan kezaliman membunuh rasul-rasul, maka datanglah lagi cobaan Allah yaitu mereka secara bergantian dikuasai oleh kerajaan Romawi. 

Memang yang merugikan semua orang Yahudi dengan adanya kenyataan kecil dari mereka yang berbuat baik, tapi sudah menjadi sunnatullah bahwa cobaan Tuhan itu terjadi secara merata kepada seluruh umat akibat perbuatan golongan yang zalim. 

Selanjutnya akhir ayat ini dijelaskan bahwa Allah Maha Melihat tindakan atau perbuatan orang jahat terhadap Nabi Muhammad baik tipu daya maupun berupa pengerahan kabilah-kabilah untuk bersatu menyerang Nabi Muhammad, karena dorongan nafsu jahat mereka yang telah membuat mereka buta, ketika mengemukakan bukti-bukti kebenaran oleh Nabi Muhammad sebagai penutup semua nabi.***
 
 

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini