Larangan Eksport Batu Bara Berakibat Pada Pasar Lintas Laut

- 24 Januari 2022, 21:55 WIB
Indonesia kembali membuka ekspor batu bara.
Indonesia kembali membuka ekspor batu bara. /Antara

Ada laporan tentang kargo Newcastle yang berpindah tangan dengan harga lebih dari $300 per ton, yang jika dikonfirmasi akan menunjukkan keputusasaan beberapa pembeli untuk mengamankan batu bara.

Harga batubara Rusia di pelabuhan timur Vostochny juga melonjak, dengan IHS McCloskey menilai kargo di $233 per ton minggu lalu, naik dari posisi terendah baru-baru ini sekitar $155 pada pertengahan November.

Batubara termal Afrika Selatan untuk ekspor dari Richards Bay juga naik, naik menjadi $162,58 per ton minggu lalu dari level terendah baru-baru ini $125,35 pada awal tahun 2022.

Harga-harga ini cenderung moderat karena kargo Indonesia kembali ke pasar dan juga saat periode permintaan puncak musim dingin di utara mereda.

Namun harga batu bara yang tinggi dan ancaman nasionalisme sumber daya, seperti yang ditunjukkan oleh larangan ekspor Indonesia yang tiba-tiba, menunjukkan masa depan jangka panjang yang lebih mengkhawatirkan untuk batu bara seaborne di Asia.

Namun harga batu bara yang tinggi dan ancaman nasionalisme sumber daya, seperti yang ditunjukkan oleh larangan ekspor Indonesia yang tiba-tiba, menunjukkan masa depan jangka panjang yang lebih mengkhawatirkan untuk batu bara seaborne di Asia.

Pembeli yang sensitif terhadap harga seperti India dan Filipina akan terpaksa mencari alternatif untuk mengimpor batubara, baik dari memproduksi lebih banyak di dalam negeri atau beralih ke alternatif seperti energi terbarukan plus penyimpanan atau gas alam.

Pembeli tradisional seperti Jepang dan Korea Selatan mungkin lebih baik ditempatkan untuk membayar harga tinggi, tetapi mereka juga akan mencari alternatif mengingat komitmen jangka panjang mereka untuk emisi karbon nol bersih.

Baca Juga: Pengadilan Indonesia Memperpanjang Restrukturisasi Hutang Garuda Di Tengah Klaim yang Membengkak

China, importir batubara terbesar di dunia, kemungkinan juga akan berusaha meminimalkan impor dengan menjaga produksi domestik pada tingkat yang tinggi dan berinvestasi lebih banyak dalam alternatif.***

Halaman:

Editor: Solehoddin

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini