Tanggapi Data BPS, Said Didu: Tak Rasional

16 Juli 2022, 21:18 WIB
Said Didu menilai data penurunan angka kemiskinan yang dirilis BPS tak rasional /Twitter/@msaid_didu/

BeritaSampang.com - Data penurunan angka kemiskinan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dinilai tak rasional oleh Said Didu.

Mantan sekretaris Kementerian BUMN itu menilai data yang diunggaj oleh BPS mengenai indikator masyarakat yang dianggap miskin.

Dimana BPS menyebut garis kemiskinan di Indonesia per Maret 2022 tercatat sebesar Rp505.469/kapita/bulan. Said Didu mengaku tidak setuju dengan data BPS tersebut.

Menurutnya apabila pendapatan masyarakat lebih dari ambang tersebut dengan selisih tipis, dinilai akan masuk ke dalam golongan penduduk tidak miskin.

Baca Juga: KPK Sematkan Koruptor Dengan Nama Penyintas Korupsi, Said Didu: Mereka Pelakunya Kok Dianggap Korban

“Ternyata yang termasuk orang miskin adalah yang berpenghasilan kurang dari Rp505.000 per bulan,” ujar Said Didu dikutip BeritaSampang.com dari Pikiran-Rakyat.com, Sabtu, 16 Juli 2022.

Dimana unggahan tersebut tidak masuk akal oleh Said Didu berkaitan dengan ambang batas masyarakat yang disebut miskin.

Apabila menggunakan ambang batas tersebut, Said Didu menilai jika masyarakat dengan penghasilan Rp510 ribu per bulan masuk ke penduduk tidak miskin mengacu pada statistik yang diberikan BPS.

Baca Juga: Said Didu: 1 Triliun Uang Rakyat Akan Tersedot Akibat Tes PCR

Dia menyebut penilaian tersebut tidak masuk akal dengan kondisi pada saat ini harga –harga kebutuhan pokok naik drastis.

“Supaya jelas, dengan indikator tersebut orang yang berpendapatan Rp 510.000 per bulan (misalnya) bukan orang miskin. Rasional kah angka itu dengan harga-harga yang makin tinggi seperti sekarang ?ujar Said Didu.

Sebelumnya dalam data yang dirilis BPS beberapa waktu lalu terjadi penurunan angka kemiskinan di Indonesia.

Baca Juga: Diintimidasi saat Lakukan Liputan Kasus Penembakan Brigadir J, Kadiv Humas Mabes Polri: Akan Ditindak Tegas

BPS menyebut persentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2022 sebesar 9,54 persen, menurun 0,17 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,60 persen poin terhadap Maret 2021.

Selain itu, BPS juga mencatat adanya penurunan jumlah penduduk miskin.

Dimana dalam data yang dirilis jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2022 sebesar 26,16 juta orang. Angka tersebut menurun 0,34 juta orang bila dibandingkan dengan September 2021 dan menurun 1,38 juta orang bila dibandingkan dengan Maret 2021. ***

Editor: Miftahul Arifin

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler