Motivasi Menolong Seseorang dengan Merujuk pada Hadiat Arbain An-Nawawi

- 27 Agustus 2022, 08:23 WIB
Motivasi Menolong Seseorang dengan Merujuk pada Hadiat Arbain An-Nawawi /
Motivasi Menolong Seseorang dengan Merujuk pada Hadiat Arbain An-Nawawi / /
 
BeritaSampang.com - Akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah terlatih.

Sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi.

Akhlak berasal dari kata Khuluqun yang berarti budi pekerti, penakai, tingkah laku atau tabiat.
 
Baca Juga: Jika Tidak Memenuhi Syarat, Maka Bacaan Al-Fatihah Seseorang dalam Shalatnya

Sedangkan secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.

Seperi contohnya bisa mengkomunikasikan sesuatu dengan baik, tidak berbohong, tidak berbuat curang, selalu jujur dalam pekataan dan perbuatan.

Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
 
Baca Juga: Takbiratul Ihram Termasuk Rukun Shalat, Shalat Tidak Sah Tanpanya, Mengapa?

Cara membedakan akhlak, moral, dan etika, yaitu dalam etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio.

Sdangkan dalam moral dan susila menggunakan tolok ukur norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dalam adat istiadat.

Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai budaya, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang mengatur tingkah laku manusia antara satu sama lain yang lazim dilakukan di suatu kelompok masyarakat dan dalam akhlak menggunakan ukuran Al-Qur’an dan Al Hadis untuk menentukan baik-buruknya.
 
Baca Juga: Shalat Sunnah yang Tidak Pernah Rasulullah Saw Tinggalkan, Apakah Itu?

Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al-Ghazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.

Seperti dilansir BeritaSampang.com dari Kanal Youtube Rumaysho TV

Melanjutkan pembahasan hadis Arbain An-Nawawi, kali ini sampai pada urutan ke-36, tentang keutamaan rajin menolong (ringan tangan).
 
Baca Juga: Benarkah Jika Dilewati Orang, Shalat yang Dikerjakan Pahalanya Berkurang?

Kita tahu bersama bahwa di antara jawami'ulkalim -yakni ucapan Nabi yang ringkas tetapi sarat makna- adalah sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,

"Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya." (HR. Muslim).

Ya, hadis ke-36 Arbain An-Nawawi ini semakna dengan hadis di atas, hadis ini adalah salah satu motivasi bagi kita untuk memberi pertolongan kepada sesama muslim.
 
Baca Juga: Status Hukum Memotong Rambut dan Kuku Saat Haid

Setiap pertolongan yang kita berikan kepada saudara kita, niscaya kita akan mendapat balasan berupa pertolongan dari Allah.

Hadis ini juga menerangkan keutamaan berada dalam majelis dzikir di masjid, keutamaan menutup aib orang lain, dan kabar bahwa nasab seseorang tidaklah bermanfaat di akhirat.

Karena kita dinilai dengan amalan, bukan dengan nasab. Janganlah seseorang tertipu dengan nasabnya yang mulia, lantas ia tidak mau berbuat kebaikan sama sekali.***
 

Editor: Solehoddin

Sumber: Rumaysho TV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah