Kalimat Talak Haruslah Diucapkan dengan Bahasa yang Jelas

- 27 Mei 2022, 18:12 WIB
Ilustrasi Perceraian.
Ilustrasi Perceraian. /Pixabay/geralt

BeritaSampang.com - Talak terjadi dengan segala sesuatu yang menunjukkan putusnya hubungan pernikahan, baik dengan menggunakan ucapan, tulisan yang ditujukan kepada istri, isyarat dari seorang suami bisu, maupun dengan utusan.

Jika seseorang berniat menalak istrinya di dalam hati tanpa diungkapkan atau semacamnya maka tidak terjadi talak menurut umumnya orang-orang berilmu.

Di antaranya Atha', Jabir bin Zaid, Said bin Jubair, Yahya bin Abi Katsir, Asy-Syafi'i, Ishak, Al-Qasim, Salim, dan Al-Hasan. Berkenaan hal ini Az-Zuhri berkata:

"Jika seseorang berazam demikian, maka terjadilah talak." Ibnu Sirin berkenaan orang yang menalak istri dalam hati berkata: "Tidakkah Allah mengetahuinya?"

Baca Juga: Status Talak Seorang Suami terhadap Istri, Diucapkan dalam Keadaan Mabuk

Pendapat jumhur ulama lebih kuat, karena sabda Rasulullah saw

إن الله تجاوز عن أمني ما حدثث به أنفسها ما لم تعمل أو تتكلم

Sesungguhnya Allah melewati umatku (tidak ada sanksinya) apa yang dikatakan hati selagi belum dikerjakan atau belum diungkapkan. (HR. Al-Bukhari, An-Nasa'i, dan At-Tirmidzi)

Hadis ini hasan shahih sebagaimana talak menghilangkan pemilikan, ia tidak terjadi jika hanya dengan niat seperti jual beli dan hibah.

Baca Juga: Perceraian Merupakan Tindakan Kehendak yang Berpengaruh dalam Hukum Syara'

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَاِ ذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَ مْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَا رِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَ قِيْمُوا الشَّهَا دَةَ لِلّٰهِ ۗ ذٰ لِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَا نَ يُؤْمِنُ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۙ وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا 
fa izaa balaghna ajalahunna fa amsikuuhunna bima'ruufin au faariquuhunna bima'ruufiw wa asy-hiduu zawai 'adlim mingkum wa aqiimusy-syahaadata lillaah, zaalikum yuu'azhu bihii mang kaana yu-minu billaahi wal-yaumil-aakhir, wa may yattaqillaaha yaj'al lahuu makhrojaa

"Maka apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujuklah (kembali kepada) mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya," (QS. At-Talaq 65: Ayat 2)

Baca Juga: Allah Tidak Menghalalkan Sesuatu yang Lebih Dibenci daripada Talak

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَسْكِنُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْـتُمْ مِّنْ وُّجْدِكُمْ وَلَا تُضَآ رُّوْهُنَّ لِتُضَيِّقُوْا عَلَيْهِنَّ ۗ وَاِ نْ كُنَّ اُولَا تِ حَمْلٍ فَاَ نْفِقُوا عَلَيْهِنَّ حَتّٰى يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ ۚ فَاِ نْ اَرْضَعْنَ لَـكُمْ فَاٰ تُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ ۚ وَأْتَمِرُوْا بَيْنَكُمْ بِمَعْرُوْفٍ ۚ وَاِ نْ تَعَا سَرْتُمْ فَسَتُرْضِعُ لَهٗۤ اُخْرٰى 
askinuuhunna min haisu sakangtum miw wujdikum wa laa tudhooorruuhunna litudhoyyiquu 'alaihinn, wa ing kunna ulaati hamling fa angfiquu 'alaihinna hattaa yadho'na hamlahunn, fa in ardho'na lakum fa aatuuhunna ujuurohunn, wa-tamiruu bainakum bima'ruuf, wa ing ta'aasartum fa saturdhi'u lahuuu ukhroo

"Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan kandungannya, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu maka berikanlah imbalannya kepada mereka; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya."
(QS. At-Talaq 65: Ayat 6).***

Editor: Solehoddin

Sumber: Buku Fiqh Munakahat (Khitbah, Nikah, dan Talak)


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini