Ucapan Talak Ada Dua Macam, Yaitu Ungkapan Jelas dan Ungkapan sindiran

- 27 Mei 2022, 18:17 WIB
Ilustrasi perceraian. Hukum Istri Menolak Rujuk Suami dalam Masa Iddah
Ilustrasi perceraian. Hukum Istri Menolak Rujuk Suami dalam Masa Iddah /pixabay

BeritaSampang.com - Ucapan talak ada dua macam, yaitu sharih (jelas) dan kinayah (sindiran). Talak sharih terjadi tanpa niat. Talak sharih menggunakan 3 lafal, yaitu cerai (talak), pisah (firaq), dan terlepas (sarah).

Lafal pertama sudah populer. baik secara bahasa maupun syara'. Lafal kedua dan ketiga terdapat dalam Alquran dengan makna terpisah antara kedua pasang suami istri.

Keduanya diungkapkan secara jelas seperti lafal talak. Allah berfirman: Maka menahan dengan baik atau melepaskan dengan baik.

Baca Juga: Kalimat Talak Haruslah Diucapkan dengan Bahasa yang Jelas

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman Al-Baqarah 2: Ayat 229

اَلطَّلَا قُ مَرَّتٰنِ ۖ فَاِ مْسَا كٌ بِۢمَعْرُوْفٍ اَوْ تَسْرِيْحٌ بِۢاِحْسَا نٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَـکُمْ اَنْ تَأْخُذُوْا مِمَّاۤ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ شَيْــئًا اِلَّاۤ اَنْ يَّخَا فَاۤ اَ لَّا يُقِيْمَا حُدُوْدَ اللّٰهِ ۗ فَاِ نْ خِفْتُمْ اَ لَّا يُقِيْمَا حُدُوْدَ اللّٰهِ ۙ فَلَا جُنَا حَ عَلَيْهِمَا فِيْمَا افْتَدَتْ بِهٖ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَعْتَدُوْهَا ۚ وَمَنْ يَّتَعَدَّ حُدُوْدَ اللّٰهِ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
ath-tholaaqu marrotaani fa imsaakum bima'ruufin au tasriihum bi-ihsaan, wa laa yahillu lakum ang ta-khuzuu mimmaaa aataitumuuhunna syai-an illaaa ay yakhoofaaa allaa yuqiimaa huduudalloh, fa in khiftum allaa yuqiimaa huduudallohi fa laa junaaha 'alaihimaa fiimaftadat bih, tilka huduudullohi fa laa ta'taduuhaa, wa may yata'adda huduudallohi fa ulaaa-ika humuzh-zhoolimuun

"Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat) menahan dengan baik atau melepaskan dengan baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali keduanya (suami dan istri) khawatir tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu (wali) khawatir bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah, maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang zalim."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 229)

Baca Juga: Status Talak Seorang Suami terhadap Istri, Diucapkan dalam Keadaan Mabuk

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman Al-Baqarah 2: Ayat 231

وَاِ ذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَآءَ فَبَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَ مْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ سَرِّحُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ ۗ وَلَا تُمْسِكُوْهُنَّ ضِرَا رًا لِّتَعْتَدُوْا ۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهٗ ۗ وَلَا تَتَّخِذُوْۤا اٰيٰتِ اللّٰهِ هُزُوًا وَّا ذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَمَاۤ اَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِّنَ الْكِتٰبِ وَا لْحِكْمَةِ يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
wa izaa thollaqtumun-nisaaa-a fa balaghna ajalahunna fa amsikuuhunna bima'ruufin au sarrihuuhunna bima'ruuf, wa laa tumsikuuhunna dhiroorol lita'taduu, wa may yaf'al zaalika fa qod zholama nafsah, wa laa tattakhizuuu aayaatillaahi huzuwaw wazkuruu ni'matallohi 'alaikum wa maaa angzala 'alaikum minal-kitaabi wal-hikmati ya'izhukum bih, wattaqulloha wa'lamuuu annalloha bikulli syai-in 'aliim

"Dan apabila kamu menceraikan istri-istri (kamu), lalu sampai (akhir) idahnya, maka tahanlah mereka dengan cara yang baik, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang baik (pula). Dan janganlah kamu tahan mereka dengan maksud jahat untuk menzalimi mereka. Barang siapa melakukan demikian, maka dia telah menzalimi dirinya sendiri. Dan janganlah kamu jadikan ayat-ayat Allah sebagai bahan ejekan. Ingatlah nikmat Allah kepada kamu dan apa yang telah diturunkan Allah kepada kamu, yaitu Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), untuk memberi pengajaran kepadamu. Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 231)

Baca Juga: Perceraian Merupakan Tindakan Kehendak yang Berpengaruh dalam Hukum Syara'

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman QS. An-Nisa' 4: Ayat 130

وَاِ نْ يَّتَفَرَّقَا يُغْنِ اللّٰهُ كُلًّا مِّنْ سَعَتِهٖ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ وَا سِعًا حَكِيْمًا
wa iy yatafarroqoo yughnillaahu kullam ming sa'atih, wa kaanallohu waasi'an hakiimaa

"Dan jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya), Maha Bijaksana."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 130).***

Editor: Solehoddin

Sumber: Buku Fiqh Munakahat (Khitbah, Nikah, dan Talak)


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini